"Air yang mengalir akan lebih jernih daripada air yang tergenang."
Gue dapet kutipan itu dari twitter.
Akhir-akhir ini, gue ngerasa bosen banget sama hidup gue. Rasanya stuck banget apalagi dengan aktivitas kampus-rumah hampir setiap hari.
Kutipan itu bikin gue mikir, mungkin yang dimaksud air yang mengalir adalah mereka yang berjalan keluar dari zona nyamannya (nomaden), sedangkan yang dimaksud sebagai air yang tergenang adalah mereka yang terdiam di tempat asal, tidak kemana-mana.
Kalo dibandingkan dengan kutipan itu, maka keadaan gue sekarang akan jadi yang kedua. Gue terus diem di zona aman dan nyaman gue yang kemudian lambat laun menjadi tidak nyaman karena terlalu aman. Yap, ternyata semua yang muda akan punya jiwa petualang. Dan itu ga tersalurkan buat gue.
Dari TK sampe kuliah gini, hidup gue cuma sekolah-rumah. Dan ga pernah pindah rumah/kota.
Setelah menganalisa, kemudian hal yang gie lakukan adalah mengamati. Gue mengamati temen-temen kuliah gue yang nge-kos. Gue ngerasa ada jurang pemisah gini antara yang ngekos dengan yang tinggal bareng ortu. Ga semua sih, tapi mayoritas.
Mereka yang ngekos akan lebih erat jalinan persahabatan (persaudaraan)-nya dibandingkan yang anak rumahan. Gue memikirkan ini untuk beberapa hari. Well, mungkin karena mereka disini ga bisa bergantung sama keluarganya, cuma ada teman disini yang bisa sedikit diandalkan, maka terciptalah ikatan yang kuat itu. Sedangkan yang disini ada keluarga, jarang merasakan susahnya mencari bantuan. Karena keluarga adalah yang paling bisa kamu andalkan saat ada masalah.
Kesimpulan gue adalah: karena anak kost punya jarak sama rumahnya, so that mereka buat rumah baru disini, yup dengan teman-teman yang juga berjarak dengan rumah.
Dan karena mereka punya banyak tempat yang disebut rumah. Mereka ga akan ngerasa bosen. Isi dari rumah kita itu apa? Keluarga kan? Meskipun keluarga yang terbentuk di perantauan ini ga bisa ngegantiin keluarga yang asli. Tapi mereka bisa dapet kebahagiaan diluar keluarga asli.
Dan konklusi buat rasa bosen dan stuck gue adalah merantau. Gue mungkin butuh perasaan bertualang, kadang kita butuh perasaan ga aman supaya bisa lebih kreatif dalam menghadapi masalah sendiri. Gue mungkin butuh ketemu dan menjalin ikatan dengan orang-orang baru dan menjelajahi tempat-tempat baru. It will be so refreshing! But how? Could I get out from this comfort-zone? Am I brave enough to do it? I'm not sure yet..
Now, I am still learning.
Gue dapet kutipan itu dari twitter.
Akhir-akhir ini, gue ngerasa bosen banget sama hidup gue. Rasanya stuck banget apalagi dengan aktivitas kampus-rumah hampir setiap hari.
Kutipan itu bikin gue mikir, mungkin yang dimaksud air yang mengalir adalah mereka yang berjalan keluar dari zona nyamannya (nomaden), sedangkan yang dimaksud sebagai air yang tergenang adalah mereka yang terdiam di tempat asal, tidak kemana-mana.
Kalo dibandingkan dengan kutipan itu, maka keadaan gue sekarang akan jadi yang kedua. Gue terus diem di zona aman dan nyaman gue yang kemudian lambat laun menjadi tidak nyaman karena terlalu aman. Yap, ternyata semua yang muda akan punya jiwa petualang. Dan itu ga tersalurkan buat gue.
Dari TK sampe kuliah gini, hidup gue cuma sekolah-rumah. Dan ga pernah pindah rumah/kota.
Setelah menganalisa, kemudian hal yang gie lakukan adalah mengamati. Gue mengamati temen-temen kuliah gue yang nge-kos. Gue ngerasa ada jurang pemisah gini antara yang ngekos dengan yang tinggal bareng ortu. Ga semua sih, tapi mayoritas.
Mereka yang ngekos akan lebih erat jalinan persahabatan (persaudaraan)-nya dibandingkan yang anak rumahan. Gue memikirkan ini untuk beberapa hari. Well, mungkin karena mereka disini ga bisa bergantung sama keluarganya, cuma ada teman disini yang bisa sedikit diandalkan, maka terciptalah ikatan yang kuat itu. Sedangkan yang disini ada keluarga, jarang merasakan susahnya mencari bantuan. Karena keluarga adalah yang paling bisa kamu andalkan saat ada masalah.
Kesimpulan gue adalah: karena anak kost punya jarak sama rumahnya, so that mereka buat rumah baru disini, yup dengan teman-teman yang juga berjarak dengan rumah.
Dan karena mereka punya banyak tempat yang disebut rumah. Mereka ga akan ngerasa bosen. Isi dari rumah kita itu apa? Keluarga kan? Meskipun keluarga yang terbentuk di perantauan ini ga bisa ngegantiin keluarga yang asli. Tapi mereka bisa dapet kebahagiaan diluar keluarga asli.
Dan konklusi buat rasa bosen dan stuck gue adalah merantau. Gue mungkin butuh perasaan bertualang, kadang kita butuh perasaan ga aman supaya bisa lebih kreatif dalam menghadapi masalah sendiri. Gue mungkin butuh ketemu dan menjalin ikatan dengan orang-orang baru dan menjelajahi tempat-tempat baru. It will be so refreshing! But how? Could I get out from this comfort-zone? Am I brave enough to do it? I'm not sure yet..
Now, I am still learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar